Dzikir untuk Orang Tua yang Sedang Sakit | Siapa yang tidak sedih melihat orang tua yang begitu dicintai harus terbaring sakit? Meski kita telah berusaha memberikan perawatan terbaik, ada kalanya rasa khawatir dan sedih itu sulit dihindari. Namun, sebagai seorang Muslim, kita memiliki senjata ampuh untuk menghadapi ujian ini, yaitu dzikir dan amalan-amalan yang dianjurkan dalam Islam.
Berdoa, berdzikir, dan melakukan amalan-amalan sunnah tidak hanya akan menguatkan hati kita, tetapi juga membuka pintu rahmat dan kesembuhan dari Allah SWT. Ingatlah kisah Nabi Ayyub AS yang dengan kesabaran dan ketekunan berdoanya, Allah kembalikan kesehatan dan kebahagiaannya. Sama halnya dengan kita, jika kita terus berdzikir dan beramal dengan keikhlasan, insya Allah kesembuhan akan datang pada waktunya.
Dzikir untuk Orang Tua yang Sedang Sakit dan Amalannya
Dalam pembahasan kali ini, kita akan membahas dzikir-dzikir dan amalan-amalan yang bisa kita lakukan untuk mempercepat kesembuhan orang tua tercinta. Semoga dengan izin Allah, kita bisa menjadi pembawa syafaat dan kesembuhan bagi mereka.
Apa itu Dzikir dan Keutamaannya saat Orang Tua Sakit
Dzikir secara bahasa berarti mengingat, menyebut, atau mengucapkan nama Allah. Dalam konteks keagamaan, dzikir memiliki makna yang lebih luas, yaitu mengingat Allah dengan hati, lisan, dan anggota badan. Dengan berdzikir, kita mengingatkan diri kita akan kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
“Dzikir itu adalah cahaya dalam hati seorang mukmin.” (HR. Ahmad)
Banyak sekali keutamaan yang kita dapatkan dengan senantiasa berdzikir, antara lain:
- Menenteramkan jiwa dan mengusir kegelisahan
- Mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya
- Mensucikan hati dari pengaruh setan
- Mendatangkan rahmat dan pertolongan Allah
Ketika kita diuji dengan sakit yang menimpa orang tua, berdzikir akan memberi kita kekuatan dan ketabahan untuk menghadapinya. Dzikir akan menjadi obat penawar bagi hati yang gundah dan gelisah.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman:
“Aku (Allah) adalah sebagaimana prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku.” (HR. Muslim)
Dengan selalu berdzikir, hati kita akan merasa dekat dengan Allah. Rasa dekat ini akan membangkitkan ketenangan dan kepasrahan kepada kehendak-Nya. Insya Allah, dengan hati yang tenang dan pasrah itu, kita akan lebih mudah menerima ujian dan meraih kesembuhan.
Dzikir-dzikir yang Dianjurkan untuk Orang Tua Sakit
Ada beberapa dzikir yang dianjurkan untuk diamalkan ketika orang tua sedang sakit, antara lain:
1. Istighfar dan Tahmid
Istighfar (memohon ampun kepada Allah) dan tahmid (memuji Allah) merupakan dzikir yang sangat dianjurkan untuk selalu diucapkan dalam kondisi apapun. Lebih utama lagi ketika kita sedang menghadapi ujian dan musibah.
Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan ‘Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa’alaa kulli syai’in qodiir (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu)’ seratus kali dalam sehari, maka pahalanya seperti membebaskan sepuluh orang hamba sahaya, dicatat baginya seratus kebaikan, dihapuskan seratus keburukan, dia dijauhkan dari setan pada hari itu hingga malam hari. Dan tidak ada seorang pun yang mengerjakan amalan yang lebih utama kecuali orang yang mengucapkan lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Membaca Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Surat-surat Pilihan
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, terutama surat Al-Fatihah dan Ayat Kursi, memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah mendatangkan kesembuhan atas izin Allah SWT. Beberapa surat Al-Qur’an yang dianjurkan untuk dibaca kepada orang sakit adalah:
- Surat Al-Fatihah: Membacanya dengan khusyu’ akan memberikan keberkahan dan syafaat.
- Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas: Membacanya tiga kali pagi dan petang akan memberikan perlindungan dari berbagai bahaya.
- Surat Yaasiin: Merupakan surat yang mulia dan sangat dianjurkan untuk dibaca kepada orang sakit.
3. Dzikir Pagi dan Petang
Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk selalu membaca dzikir-dzikir tertentu di pagi dan petang hari. Berikut adalah dzikir pagi dan petang tersebut disertai dengan arti dalam bahasa Indonesia:
Dzikir Pagi:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِى النَّارِ وَعَذَابٍ فِى الْقَبْرِ
“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kemunduran usia lanjut. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab di neraka dan azab di alam kubur.”
Dzikir Petang:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ
“Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kemunduran usia lanjut.”
Dengan berdzikir di pagi dan petang hari, kita senantiasa mengawali dan mengakhiri hari dengan mengingat Allah. Ini akan membuat hati kita selalu terjaga dalam keadaan penuh harapan dan tawakkal kepada Allah, termasuk dalam menghadapi ujian sakit yang menimpa orang tua kita.
Selain berdzikir, sangat dianjurkan untuk mengiringinya dengan berdoa memohon kesembuhan bagi orang tua. Berdoa dengan penuh kekhusyukan dan ketulusan hati, insya Allah akan didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Doa untuk Kesembuhan Orang Tua yang Sedang Sakit
Seperti yang sudah disebutkan pada pembahasan sebelumnya, selain berdzikir, kita juga hendaknya senantiasa berdoa memohon kesembuhan bagi orang tua yang sedang sakit. Berikut adalah salah satu doa yang bisa kita baca:
اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَأْسَ ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي ، لاَ شَافِيَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا
Allahumma rabban naasi, azhhibilba’sa, ishfi antasyhaafii, laa shaafiya illa anta, shifaa’an laa yughaadiru saqomaa
“Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah, Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan kecuali Engkau, dengan kesembuhan yang tidak menyisakan penyakit sedikitpun.”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ عَادَ مَرِيْضًا لَمْ يَزَلْ فِي الْخُرْفَةِ حَتَّى يُصْبِحَ وَمَنْ بَاتَ عِنْدَهُ فَكَأَنَّمَا بَاتَ فِي خُرْفَةِ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka ia akan terus berada dalam buah khurfah (kebun surga) hingga ia pulang.”
Dari hadits ini, kita diajarkan untuk menjenguk orang sakit, termasuk orang tua kita, karena hal ini memiliki keutamaan yang besar. Tentu saja, ketika menjenguk hendaknya kita mengiringinya dengan berdoa untuk kesembuhan mereka.
Dengan penuh kekhusyukan dan ketulusan hati, marilah kita panjatkan doa-doa ini kepada Allah SWT agar Dia menganugerahkan kesembuhan bagi orang tua kita yang sedang sakit. Sebagai anak yang berbakti, ini merupakan bentuk kasih sayang terbaik yang bisa kita lakukan.
Amalan Lain untuk Mempercepat Kesembuhan
Selain berdzikir, ada beberapa amalan lain yang bisa kita lakukan untuk memohon kesembuhan bagi orang tua yang sedang sakit, di antaranya:
1. Sedekah, Membaca Al-Qur’an, dan Berdoa
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Perbanyaklah sedekah, karena sedekah itu dapat menolak bala’ (musibah).” (HR. Ahmad)
Bersedekah, baik dalam bentuk harta, tenaga, ilmu, maupun amal kebaikan lainnya akan membuka pintu rezeki dan kesembuhan dari Allah. Demikian juga dengan membaca Al-Qur’an, khususnya surat-surat atau ayat-ayat yang mengandung kesembuhan, sambil berdoa untuk orang tua yang sakit.
2. Bersabar, Bersyukur, dan Bertawakal
Ketika diuji dengan musibah, kita dianjurkan untuk bersabar, bersyukur, dan bertawakal kepada Allah. Dengan bersabar, kita menunjukkan ketaatan dan tidak berputus asa dari rahmat Allah. Dengan bersyukur, kita mengakui nikmat sehat yang selama ini kita terima. Dan dengan bertawakal, kita berserah diri sepenuhnya kepada kehendak dan pertolongan Allah.
Rasulullah SAW bersabda:
Sungguh mengagumkan keadaan seorang mukmin. Seluruh keadaannya merupakan kebaikan. Jika dia ditimpa kesenangan, dia bersyukur, dan itu baik baginya. Jika dia ditimpa kesusahan, dia bersabar, dan itu baik baginya.” (HR. Muslim)
3. Menjalin Silaturahmi dan Meminta Didoakan
Menjalin silaturahmi dengan saudara, kerabat, dan orang-orang saleh juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan ketika sedang menghadapi musibah. Selain mempererat tali persaudaraan, kita juga bisa meminta mereka untuk mendoakan kesembuhan bagi orang tua kita.
Rasulullah SAW bersabda:
Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah dia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa dari orang-orang yang saleh dan memiliki kedekatan dengan Allah akan menjadi syafaat sehingga Allah memberikan kesembuhan.
Cara Melakukan Dzikir dan Amalan dengan Khusyu’
Agar dzikir dan amalan-amalan yang kita lakukan benar-benar dapat mendatangkan keberkahan dan kesembuhan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
- Mempersiapkan Hati dan Niat yang Tulus
Sebelum berdzikir atau beramal, luruskan niat hanya untuk mengharap ridha Allah semata. Bersihkan hati dari segala niat buruk, iri, dengki, dan riya. Karena amal akan diterima sesuai dengan niat yang mendasarinya. - Memilih Waktu dan Tempat yang Tenang
Usahakan untuk berdzikir dan beramal di waktu dan tempat yang tenang, jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk dunia. Konsentrasi penuh akan membantu menghayati makna dari dzikir dan amalan yang dilakukan. - Merenungkan Makna Dzikir/Amalan yang Dibaca
Ketika berdzikir atau membaca doa, renungkan dan hayati makna yang terkandung di dalamnya. Rasakan keagungan dan kebesaran Allah yang kita sebut dan ingat. Ini akan menambah kekhusyukan dan meningkatkan kemantapan hati kita. - Disertai dengan Keyakinan dan Tawakal
Selalu ingat bahwa dzikir dan amalan yang kita lakukan adalah perantara untuk meraih kesembuhan dari Allah. Namun, tetap yakinlah bahwa yang menyembuhkan hanyalah Allah semata. Serahkan semuanya kepada-Nya dengan penuh tawakal.
Cerita Inspiratif Kesembuhan dengan Dzikir dan Amalan
Banyak kisah inspiratif dari orang-orang yang disembuhkan Allah dari penyakit berkat ketekunan mereka berdzikir, beramal, dan berdoa. Berikut ini adalah salah satu kisahnya:
Kesaksian Fatimah atas Kesembuhan Ibunya
“Ibuku didiagnosis mengidap kanker payudara stadium akhir. Dokter sudah menyerah dan memvonis beliau tidak akan bertahan lama. Namun, kami keluarga tidak pernah putus asa dari rahmat Allah.
Setiap hari, kami bergantian membacakan Al-Qur’an di samping ranjang ibuku. Kami juga rutin bersedekah dan berdoa kepada Allah agar ibuku disembuhkan. Tidak lupa kami juga membaca dzikir pagi petang yang diajarkan Rasulullah.
Awalnya tidak ada kemajuan berarti, bahkan kondisi ibuku semakin memburuk. Namun, kami sama sekali tidak berputus asa. Lanjutan kisah inspiratif Fatimah:
Sekitar 6 bulan kemudian, dengan izin Allah, terjadi keajaiban yang luar biasa. Kondisi kesehatan ibu mulai membaik secara perlahan. Dokter pun kebingungan melihat perkembangan ini karena sebelumnya beliau sudah menyerah.
Hingga akhirnya, setelah menjalani pemeriksaan bertubi-tubi, dokter menyatakan bahwa kanker ibu benar-benar sembuh total! Mereka menyebut ini sebagai mukjizat medis yang sangat langka terjadi.
Tentu saja kami semua sangat bersyukur kepada Allah atas kesembuhan ini. Ini membuktikan bahwa ketekunan kami dalam berdoa, berdzikir, beramal, dan bertawakal kepada Allah benar-benar tidak sia-sia. Semoga kisah ini dapat menginspirasi kita semua untuk senantiasa berharap kepada rahmat Allah dalam kondisi apapun.
Tips Merawat Orang Tua Sakit dengan Penuh Kasih
Selain terus berdzikir dan beramal, ada beberapa tips penting dalam merawat orang tua yang sedang sakit:
- Penuhi Kebutuhan Fisik
- Berikan asupan makanan bergizi untuk mempercepat penyembuhan
- Pastikan kebersihan dan kenyamanan tempat beristirahat
- Taati nasihat dokter dalam mengkonsumsi obat-obatan
- Berikan Dukungan dan Motivasi
- Hibur dengan cerita-cerita positif dan menggembirakan
- Beri semangat untuk terus bersabar dan tidak berputus asa
- Ingatkan untuk senantiasa berdzikir dan berdoa kepada Allah
- Jaga Kesabaran dan Saling Menguatkan
- Hadapi cobaan ini dengan lapang dada dan hati yang sabar
- Saling mengingatkan dan menguatkan antar anggota keluarga
- Ingat bahwa ujian ini dapat menghapus dosa dan meningkatkan pahala
Dengan penuh kasih dan kesabaran, insya Allah upaya kita dalam merawat orang tua yang sakit akan membuahkan kesembuhan dengan izin Allah SWT.
Hikmah di Balik Sakit yang Menimpa Orang Tua
Sebagai makhluk yang lemah, terkadang kita lupa bahwa musibah dan ujian yang menimpa kita sebenarnya mengandung banyak hikmah, antara lain:
- Ujian Keimanan dan Ketaatan
Sakit yang menimpa orang tua dapat menjadi ujian seberapa besar keimanan dan ketaatan kita kepada Allah. Apakah kita akan tetap sabar, bersyukur, dan taat kepada-Nya? Atau justru mengeluh dan menjauh dari-Nya? - Pengingat akan Kehidupan Akhirat
Sakit mengingatkan kita bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Kelak kita akan kembali menghadap Allah dan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatan kita. Bukankah ini memacu kita untuk terus berbuat kebaikan? - Memperkuat Tali Silaturahmi
Ketika salah satu anggota keluarga jatuh sakit, ini bisa menjadi momentum untuk saling mengunjungi, berbagi, dan menguatkan antar sesama. Tali persaudaraan dan kasih sayang akan semakin erat terjalin. - Meningkatkan Ketakwaan kepada Allah
Dengan berdzikir, berdoa, beramal, dan terus bertawakal, tentu ketakwaan dan kedekatan kita dengan Allah akan semakin meningkat. Bukankah ini yang sebenarnya kita cari dari musibah yang menimpa?
Jika kita mau bersabar dan mengambil hikmahnya, sakit yang menimpa orang tua dapat menjadi pembuka keberkahan dan pintu menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat kelak.
Kesimpulan
Dzikir, doa, dan amalan-amalan sunah merupakan kekuatan besar yang kita miliki sebagai seorang Muslim dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan, termasuk ketika orang tua tercinta sedang diuji dengan sakit.
Dengan senantiasa berdzikir, baik di pagi, siang, malam, ataupun dalam kondisi bagaimanapun, kita senantiasa mengingatkan diri kita kepada kebesaran Allah dan memperkuat hubungan kita dengan-Nya.
Disertai dengan amalan-amalan lain seperti bersedekah, membaca Al-Qur’an, dan berdoa dengan tulus, insya Allah kita akan dibukakan pintu kesembuhan oleh Allah. Karena Dialah satu-satunya Dzat yang memiliki kekuatan untuk menyembuhkan segala penyakit.
Yang terpenting, hadapilah musibah sakit yang menimpa orang tua dengan sabar, syukur, dan bertawakal sepenuhnya kepada Allah. Teruslah berbuat kebaikan dan jangan lupakan hikmah di baliknya. Semoga Allah memberikan kesembuhan kepada orang tua kita dan memudahkan segala urusan kita. Aamiin.